ketika hati tak lagi berani berkata…
ketika mata tak lagi mau melihat….
Ketika kaki tak lagi mau melangkah….
Ketika tangan tak lagi mau berayun…
aku berjuang agar hati ini masih ada kamu……
aku berjuang agar mata ini masih ada bayangan mu…
aku berjuang agar kaki ini masih mau melangkah bersama mu….
Aku berjuang agar tangan ini masih mau berayun untuk mu…
Tapi semua itu hanyalah angan-angan ku semata
Karna ku tahu bahwa kamu sudah tak lagi mencintai ku
Engkau telah pergi tuk meninggal kan aku
Dan kau akan segera tuk melupakan diriku yang slalu sayang dan cinta pada mu
Ingat lah wahai kasih …
Aku akan slalu mengingat diri mu
Aku gak akan pernah tuk melupakan mu..
Aku akan slalu ingat kamu walau kamu dah pergi jauh tuk melupakan diri ku
Karna kau adalah cinta ku..
Aku yakin engkau akan menemukan pengganti yang lebih baik dari aku
Aku akan slalu berdoa buat kebahagiaan mu…
Karna hati ini telah telanjur mencintai mu dan menyayangi mu…
ketika mata tak lagi mau melihat….
Ketika kaki tak lagi mau melangkah….
Ketika tangan tak lagi mau berayun…
aku berjuang agar hati ini masih ada kamu……
aku berjuang agar mata ini masih ada bayangan mu…
aku berjuang agar kaki ini masih mau melangkah bersama mu….
Aku berjuang agar tangan ini masih mau berayun untuk mu…
Tapi semua itu hanyalah angan-angan ku semata
Karna ku tahu bahwa kamu sudah tak lagi mencintai ku
Engkau telah pergi tuk meninggal kan aku
Dan kau akan segera tuk melupakan diriku yang slalu sayang dan cinta pada mu
Ingat lah wahai kasih …
Aku akan slalu mengingat diri mu
Aku gak akan pernah tuk melupakan mu..
Aku akan slalu ingat kamu walau kamu dah pergi jauh tuk melupakan diri ku
Karna kau adalah cinta ku..
Aku yakin engkau akan menemukan pengganti yang lebih baik dari aku
Aku akan slalu berdoa buat kebahagiaan mu…
Karna hati ini telah telanjur mencintai mu dan menyayangi mu…
KARYA
SAID DIKKY OTMAN TAUFIQ ALATAS
Duri 10 januari 2010
Pondok Pesantren Modern Aljauhar
SAID DIKKY OTMAN TAUFIQ ALATAS
Duri 10 januari 2010
Pondok Pesantren Modern Aljauhar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar